Kamis, 09 Juni 2011

Good morning, Friends....

Friend, Do you wake up this morning with a fresh emotional condition, comfortable? or otherwise? And the emotional atmosphere when you wake up in the morning, will fill the whole of our lives, so let's make sure when we wake up with great gratitude to god and happiness ..

Sabtu, 04 Juni 2011

Tinkling harp strings, your longing

If tinkling harp strings, your longing
nevertheless steady symphony
who originally wanted you heartfelt appreciation
if a melody that strung
nevertheless steady harmonies
and orchestra that created a tone full of grief and disappointment
brave, your heart
compose of other sonnets
in
your sense
in your soul
in your love

Kamis, 02 Juni 2011

KEKERASAN DALAM PACARAN

Supri Yatno


Kekerasan dalam pacaran (dating violence) sebenernya banyak terjadi di sekitar kita, tapi, masih sedikit orang yang mengerti persoalan ini. Maka, kita harus tahu beberapa hal supaya bisa mengambil tindakan jika mengalaminya atau ingin membantu teman yang menjadi korban.

1. Kekerasan dalam pacaran? Ada enggak sih?

Ada! Kekerasan dalam pacaran memang ada. Namun, kebanyakan saat sedang jatuh cinta, kita menganggap bahwa pacar kita adalah segalanya dan membuat kita rela diperlakukan atau melakukan apapun demi si dia. Tahu enggak? cemburu berlebihan, membentak, memaki, memukul, menampar, itu semua bukan bentuk rasa cinta, tapi kekerasan!.

Kalau bingung membedakan antara kekerasan dengan cinta, berarti kita sudah dibutakan oleh cinta. Untuk membedakannya, ingatlah bahwa cinta itu lemah lembut, sabar, rendah hati, penuh kasih; dan tidak ada kekerasan dalam cinta.

2. Apa saja sih bentuk kekerasan dalam pacaran?

a. Kekerasan fisik

Misalnya memukul, menendang, menjambak rambut, mendorong, menampar, menonjok, mencekik, menganiaya bagian tubuh, menyundut dengan rokok, memaksa kita ke tempat yang membahayakan keselamatan diri kita.

Jangan didiamkan begitu saja jika Anda menjadi korban. Banyak di Indonesia kasus-kasus kekerasan dalam pacaran yang awalnya berupa penganiayaan fisik, kemudian berakhir tragis dengan pembunuhan.

b. Kekerasan seksual

Bentuknya bisa berupa rabaan, ciuman, sentuhan yang tidak kita kehendaki, pelecehan seksual, memaksa kita untuk melakukan hubungan seks dengan beribu satu alasan tanpa persetujuan kita, apalagi dengan ancaman akan meninggalkan, atau akan menganiaya kita.

c. Kekerasan emosional

Berupa cacian, makian, umpatan, hinaan, menjadikan kita bahan olok-olok dan tertawaan ataupun menyebut kita dengan julukan yang membuat sakit hati, cemburu berlebihan, melarang dan membatasi aktivitas kita, melarang kita berdandan, membatasi kita bergaul dengan siapa saja, larangan bertegur sapa atau ramah dengan orang lain serta memeras.

Bentuk kekerasan ini banyak terjadi, namun tidak kelihatan dan jarang disadari, termasuk oleh korbannya sendiri. Pada intinya, kekerasan emosional ini akan menimbulkan perasaan tertekan, tidak bebas dan tidak nyaman pada korbannya.

3. Waspada terhadap mitos yang menyesatkan

Mitos adalah pandangan atau keyakinan masyarakat tentang suatu hal. Biasanya, kalau orang tua, kakek, dll bicara tentang suatu hal kita pasti langsung percaya. Padahal, ada beberapa mitos yang belum tentu benar, bahkan kadang menyesatkan. Coba simak berikut ini:

Salah (mitos):
Mitos bahwa cemburu maupun kekerasan dari pacar adalah bentuk perhatian dia ke kita dan tanda kalau dia cinta banget.

Yang benar:
Itu bukan bukti cinta, tetapi upaya mengontrol serta membatasi agar kita patuh, tunduk dan selalu menuruti kemauan pacar.

Salah nih (mitos):
Bahwa korban kekerasan juga punya andil dan memancing pelaku. Jadi, korban sendirilah yang menyebabkan kekerasan itu.

Sebenarnya sih…:
Pelaku akan tetap melakukan kekerasan meski korban tidak melakukan apapun. Dengan menyalahkan korban, si pelaku berupaya membela diri dan melemparkan kesalahannya.

Salah:
Kalau si dia sudah minta maaf dan berjanji tidak akan mengulangi lagi, maka korban sudah ‘aman’ dan pacar kita bener-bener tidak akan mengulangin perbuatannya lagi.

Yang Benar:
Kekerasan umumnya terjadi seperti siklus atau lingkaran yang akan terus kembali pada pola lamanya. Sesudah melakukan kekerasan pelaku sering meminta maaf dan berjanji tak akan mengulangi lagi. Tapi kita harus waspada karena janji-janji itu sulit dipercaya.

Salah:
Setelah melakukan kekerasan terhadap kita, si dia akan semakin mesra.

Benar:
Wah..pandangan seperti ini sangat menyesatkan dan keliru abis. Kalau dipikir-pikir bisa lebih banyak kekerasan yang dialami dibandingkan hepi-nya.

Salah:
Kalau pacar sudah janji mau bertanggungjawab sebelum melakukan hubungan seksual, maka kita akan baik-baik saja, dan dia pasti menepati janjinya.

Yang Benar :
Hati-hati dengan janji-janji manis dan rayuan ‘maut’ yang dilontarkan laki-laki saat memaksa berhubungan seksual. Karena sudah banyak kasus perempuan yang akhirnya ditinggalkan pasangannya setelah ia dinodai bahkan sampai hamil di luar nikah.

Salah:
Setelah punya pacar, maka pasangan kita berhak melakukan apa saja, karena kita sudah menjadi miliknya.

Yang Bener:
Wah…nggak la yauww….Tak seorangpun berhak atas diri kita, selain kita sendiri. Pacar dan suami kita pun tidak berhak memperlakukan kita seenaknya.

4. Apa yang Harus Dilakukan Jika Anda Menjadi korban

~ Kita berhak atas tubuh dan jiwa kita, tak seorangpun berhak menganggu-gugat.
~ Meski saling cinta, tidak berarti pasangan boleh bertindak semau gue terhadap kita.
~ Harus berani menolak dan berkata ‘TIDAK’ jika si dia mulai melakukan kekerasan.
~ Hati-hati terhadap rayuan dan janji-janji manis si dia. Jika terjadi pemaksaan hubungan seksual, si dia bisa aja berdalih bahwa hal itu dilakukan suka sama suka.
~ Jika ada perjanjian, buatlah secara tertulis dengan dibubuhi materai dan disertai saksi.
~ Jika menjadi korban, kita berhak kok, merasa marah, kuatir dan merasa terhina.
~ Laporkan ke polisi atau pihak berwenang lain, jika mengalami kekerasan.
~ Mintalah Lembaga Bantuan Hukum untuk mendampingi.

5. Siapapun pelaku kekerasan dapat dihukum

~ Sedekat apapun hubungan kita dengan si pelaku kekerasan, ia tetap dapat dihukum, maka segeralah melapor ke kepolisian jika menjadi korban.
~ Jangan kawatir, sudah ada pasal-pasal yang bisa diterapkan misalnya: ps.351-358 KUHP untuk penganiayaan fisik, pasal 289-296 tentang pencabulan jika kita mengalami pelecehan seksual, pasal 281-283, pasal 532-533 untuk kejahatan terhadap kesopanan, dan pasal 286-288 untuk persetubuhan dengan perempuan di bawah umur.

6. Jika harus ke Pengadilan

~ HARUS SIAP MENTAL saat berhadapan dengan aparat kepolisian atau pengadilan yang kebanyakan laki-laki.
~ JANGAN KAGET kalau mereka melontarkan pertanyaan yang bisa bikin kuping ‘merah’, bikin malu, membuat kita mau marah, menangis, mengeluarkan komentar bernada menghina, terutama dari petugas atau pengacara lawan. Misalnya: kita yang dianggap ‘memancing’ pelaku, atau justru dianggap tidak bermoral dan bukan perempuan baik-baik, dsb.
~ TETAP BERTAHAN! Seringkali, pelaku bisa bebas dari hukuman karena korban takut mengadu ke polisi, apalagi meneruskan kasusnya ke pengadilan
~ HUBUNGI dan terus berkomunikasi dengan teman, individu atau organisasi yang peduli dengan masalah kekerasan terhadap anak dan perempuan.

INGAT, TAK SEORANGPUN BERHAK MENJADIKAN KITA OBJEK KEKERASAN

(Sumber: http://www.lbh-apik.or.id/)

Supriyatno
Counselor & Trauma Therapist, Founder of Peduli Trauma

Rabu, 01 Juni 2011

Mengubah Posisi Furniture di Kamar Tidur : Bangkitkan Gairah dan Semangat Baru

Bosan dengan posisi tempat tidur serta perabotan lainnya, sehingga  inspirasi serasa terhenti? Saatnya anda mengatur ulang kamar tidur anda. Apalagi jika yang membantu menatanya adalah suami sendiri, kebersamaan saat menata dan memindahkan perabotan ada romantisme tersendiri. Seperti ketika akan memindahkan nakash, Aku membungkuk untuk mengambil barang-barang kecil di atasnya, suamiku memelukku dari belakang, hmmmh... romantis banget deh. atau kecupan - kecupan ringan saat tak sengaja bahu saling beradu karena menggeser meja rias ke seberang tempat tidur.
Selesai acara beres-beres... tinggal nikmati deh kebersamaan  di peraduan dengan tatanan baru.... hmmmmhhh
Coba sendiri deh..