Berkesempatan mengikuti kegiatan SMP Al Azhar, membimbing siswa tour ke Malang dengan menggunakan kereta api Malabar di kelas executive. Para guru yang ramah dan begitu perhatian kepada para peserta. Secara rutin mereka memeriksa satu persatu siswa. Bertanya sdh makan atau belum, jika ada siswa yg belum makan maka akan dibujuk supaya mau makan. Menyapa apakan semalam bisa tidur, dan tentu saja tidak ketinggalan mengingatkan untuk melaksanakan solat di perjalanan.
Senangnya melihat keriangan anak-anak, hampir tidak berhenti menyanyi, bercerita, berkelakar dengan sesama, ada juga yang menonton video. Suasana baru sunyi setelah lewat tengah malam.
Senangnya melihat keriangan anak-anak, hampir tidak berhenti menyanyi, bercerita, berkelakar dengan sesama, ada juga yang menonton video. Suasana baru sunyi setelah lewat tengah malam.
Kegiatan ini selama 5 hari dua malam dengan jadwal kunjungan yang padat. Selama kegiatan dipandu oleh travel Akar Wisata. Rencana
Pada saat keberangkatan menggunakan kereta api Malabar, yang selama perjalanan, KA Malabar akan berhenti pada beberapa stasiun. Stasiun besar utama yang menjadi persinggahan kereta ini di antaranya adalah Stasiun Kiaracondong di Bandung dan Stasiun Kediri. Selain itu, KA Malabar juga akan singgah pada beberapa stasiun berikut, yaitu Stasiun Cipeundeuy, Stasiun Tasikmalaya, Stasiun Banjar, Stasiun Kroya, Stasiun Gombong, Stasiun Yogyakarta, Stasiun Solo Balapan, Stasiun Paron, Stasiun Madiun, Stasiun Nganjuk, Stasiun Kertosono, Stasiun Tulungagung, Stasiun Blitar, Stasiun Wlingi, dan Stasiun Kepanjen.
KA Malabar menyediakan tiket dengan harga bervariasi. Variasi harga utamanya bergantung pada jenis kelas penumpang yang dipilih. Untuk kelas eksekutif, tiket tersedia dalam kisaran harga Rp365.000 – Rp465.000 per penumpang. Khusus kelas bisnis, tiket yang ditawarkan PT KAI untuk penumpang KA Malabar adalah kisaran harga Rp270.000 – Rp345.000 per penumpang. Sementara untuk kelas ekonomi, kisaran harga tiket KA Malabar tersedia mulai dari Rp185.000 hingga Rp250.000 per penumpang. Fasilitas dalam kereta tersedia sesuai dengan kelas penumpangnya. Adapun fasilitas utama yang dapat dinikmati penumpang dalam perjalanan dengan KA Malabar adalah gerbong penumpang full AC, toilet, tempat duduk yang nyaman, stopkontak, serta layanan makan berbayar.
Jadwal KA Malabar Malang - Bandung
Stasiun | Kedatangan | Keberangkatan |
Malang | - | 16.00 |
Malang Kotalama | 16.05 | 16.07 |
Kepanjen | 16.30 | 16.34 |
Wlingi | 17.20 | 17.23 |
Blitar | 17.42 | 17.47 |
Tulungagung | 18.16 | 18.19 |
Kediri | 18.46 | 18.50 |
Kertosono | 19.26 | 19.32 |
Nganjuk | 19.52 | 19.50 |
Madiun | 20.44 | 20.59 |
Paron | 21.22 | 21.24 |
Solo Balapan | 22.31 | 22.36 |
Yogyakarta | 23.23 | 23.30 |
Kutoarjo | 00.24 | 00.29 |
Kebumen | 01.03 | 01.17 |
Gombong | 01.35 | 01.41 |
Kroya | 02.14 | 02.30 |
Banjar | 03.53 | 04.03 |
Tasikmalaya | 04.50 | 05.00 |
Cipeundeuy | 05.46 | 05.56 |
Kiaracondong | 07.34 | 07.38 |
Bandung | 07.48 | - |
Jadwal KA Malabar Bandung - Malang
Station | Departure | Arrival |
Bandung | - | 15.45 |
Kiaracondong | 15.55 | 15.57 |
Cipeundeuy | 17.43 | 17.53 |
Tasikmalaya | 18.39 | 18.49 |
Banjar | 19.36 | 19.42 |
Kroya | 21.07 | 21.18 |
Gombong | 21.53 | 21.57 |
Kebumen | 22.16 | 22.22 |
Kutoarjo | 23.05 | 23.09 |
Yogyakarta | 00.00 | 00.05 |
Solo Balapan | 00.52 | 00.57 |
Paron | 02.03 | 02.05 |
Madiun | 02.26 | 02.35 |
Nganjuk | 03.15 | 03.17 |
Kertosono | 03.37 | 03.40 |
Kediri | 04.17 | 04.20 |
Tulungagung | 04.46 | 04.49 |
Blitar | 05.19 | 05.24 |
Wlingi | 05.44 | 05.47 |
Kepanjen | 06.32 | 06.36 |
Malang Kotalama | 06.56 | 07.00 |
Malang | 07.05 | - |
Kami tiba di stasiun Malang pk 08.05 lambat satu jam dari jadwal seharusnya.
Suhu kota Malang tidak jauh beda dengan kota Bandung.
Tujuan pertama adalah kota Batu yang berupa dataran tinggi, dengan suasana mirip Lembang. Disini kami disambut hujan yang lumayan deras. Padahal rencananya sesudah makan di Brawijaya Resto, akan memetik apel, sepertinya ada penyesuaian. Sambil menunggu hujan reda, kami beli oleh-oleh di lantai 2 Rumah makan Brawijaya. Alhamdulillah selesai beli oleh-oleh dan solat hujan pun reda, sehingga acara ke kebun apel terlaksana rombongan menggunakan angkot karena bis tidak bisa masuk, mengingat jalannya sempit.
Perjalanan ke kebun apel mengingatkan saya ke daerah jl sersan bajuri lembang. Hanya bedanya ini di kiri kanan jalan kebun apel dan kebun jeruk.
Tiba di kebun apel kami diperbolehkan makan apel sepuasnya, meski kenyataannya rata rata hanya bisa makan dua buah apel saja. Apel yang sudah dipetik langsung ditimbang untuk dibawa pulang. Oh ya harga apel di kebun Rp. 30.000 per kilo. Jadi pengen tahu berapa harga apel malang di Bandung ya...
Dari kebun apel perjalanan dilanjutkan ke Jatim park 2. Jatim park 2 sungguh sangat menakjubkan. Dengan menggunakan tiket terusan peserta dapat menikmati area wisata Jatim Park 2 yang dibagi menjadi 3 area utama, yaitu Museum Satwa, Secret Zoo dan Eco Green Park. Untuk Secret Zoo dan Eco Green Park sama-sama memiliki koleksi binatang dan wahana permainan. Tapi tentu baik koleksi binatang dan permainannya berbeda.
Perjalanan menyusuri semua wahana yang ada sekitar 3 jam lumayan membuat pegal kaki. Di wahana permainan sempat mencoba permainan Oktopus yang cukup menegangkan dan gemetar lutut hehehe maklum sudah seusia ini, beda dengan anak sekolah yang terlihat sangat menikmati. Ada permainan tsunami ah ngga berani deh. Terakhir naik perahu,mengingatkan saya pada wahana istana boneka di dufan, tapi ini jauh lebih bagus. Sungguh pengalaman je jatim park 2 ini sangat memuaskan koleksi bintangnya lengkap, area nya sangat bersih dan terawat. Saya berharap suatu saat Kebun binatang bandung akan bisa seindah, selengkap dan semenarik jatim park 2, kenapa tidak, berharap kan boleh toch.
Selesai di jatim park 2, lanjut menuju hotel. Kami menginap di Hotel Batu Paradise, hotel yang bagus dan nyaman. Kamar yang luas dilengkapi 2 buah double bed, seperangkat sofa, meja tulis dan lemari rendah yg diatasnya diletakkan sebuah pesawat televisi, yang tidak digunakan karena kebetulan sekamar tidak begitu suka menonton televisi.
Esoknya perjalanan dilanjutkan ke Museum Angkut, berisi alat transportasi dari berbagai negara dari yang paling kuno sampai transportasi modern.
Di lantai tiga kita bisa naik helikopter bergaya bagai seorang pilot berfoto dengan latar belakang langit biru berkawan, serasa terbang beneran. Disitu juga ada replika pesawat kepresidenan Boeing 737. Kita boleh masuk dan berfoto. Pesawat yang dilengkapi ruang rapat, ruang makan serta mini bar.
Di sini juga dilengkapi dengan pasar terapung yang menjual berbagai makanan dan souvenir. Pembelian menggunakan kartu gesek, membuat saya malas untuk berbelanja. Rasanya kok ya kurang praktis, m3skipun saldo sisa di kartu dapat diuangkan kembali. Asa mending langsung aja cash.
Setelah makan siang di Fariz resto, perjalanan dilanjutkan menuju Probolinggo untuk besok subuh menuju gunung Bromo, masuk dari Pananjakan 1 untuk menikmati sunrise,
perjalanan menuju bromo ternyata mempunyai tingkat kesulitan yg sangat tinggi, betapa tidak jalan yang terjal berliku, ditempuh digelapnya dini hari, perjalanan sekitar satu jam, keadaan hujan. Sungguh sensasi yang sangat memacu adrenalin. perjalanan minggu kemarin ke puncak merapi rasanya masih belum seberapa. jauuuh banget perbedaannya.
sepanjang perjalanan doa tak henti kubisikkan, memohon keselamatan.
hanya jeep hardtop dan taft dengan wheel drive 4x4 yang diperbolehkan naik ke puncak.
jalan dipenuhi kabut, dengan hujan yang makin deras. sepanjang jalan gulita semata. hanya berdasarkan penjelasan driver saja.
ada yang sangat membuatku takjub, di sepanjang jalan yang masih ada rumah penduduk terlihat sangat bersih. tempat sampah berjejer rapi dan cantik sesuai dengan jenis dan peruntukannya. selain itu bunga kecubung berjejer rapi sepanjang jalan, warnanya yang kuning sangat kontras di kegelapan.
penduduk asli bromo adalah suku tengger yang merupakan penganut kuat agama Hindu. mereka menghuni sekitar lereng hingga mendekati puncak bromo.
sampai di puncak pk 3.49 hujan masih deras juga. kami berteduh di warung. sambil menunggu waktu subuh.
minuman jahe panas ditambah dengan jas hujan plastik tipis yang dibeli dari pedagang asongan, sungguh sangat membantu menghangatkan badan pada suhu sekitar 15 derajat celcius. sambil mencoba bertahan tanpa kaus tangan dan masker. kerudung lapisan dalam bisa ditarik keluar untuk sekedar menutupi mulut dan hidung agar tidak terlalu dingin.
sudah hampir pk 5, hujan masih deras juga, alamat tidak akan berhasil menyaksikan sunrise. kecuali Alloh berkehendak menghentikan hujan sebelum matahari terbit, hingga susah payah kesini terbayar dengan munculnya matahari.
Hari itu Alloh ngga paring kami untuk menyaksikan sunrise, hujan dan kabut sampai pk 6, saatnya untuk turun. Perjalanan menurun terasa lebih mengerikan dari berangkatnya. Betapa tidak jalanan menurun sangat curam berkelok kelok tajam disertai kabut tebal dan angin kencang, hujan deras sebentar berhenti sebentar turun lagi.
Kami sampai di lautan pasir sejauh mata memandang, disitu pun hujan angin dan kabut masih menghalangi pandangan. Kami berhenti sejenak, disambut tukang kuda yang siap mengantar ke kawah bromo di bawah sana dengan ongkos Rp. 150.000. Dengan cuaca seperti itu membuat kami tidak tertarik untuk turun ke kawah. Untuk sekedar kenang kenangan saya hanya minta difoto dengan berkuda. Lumayanlah daripada sama sekali ngga ada foto di Bromo.Kami kembali ke hotel untuk sarapan mandi dan berkemas. Check out dari hotel menuju malang yang alhamdulillah perjalanan lancar.
Sedangkan pada saat kepulangannya menggunakan kereta mutiara selatan.
Kereta Api Mutiara Selatan saat ini melayani perjalanan kelas campuran, yang terdiri dari kelas eksekutif, bisnis, dan ekonomi, khusus rute kota Bandung – Malang, melalui kota Surabaya. Kereta api yang beroperasi dalam manajemen Daerah Operasi II Bandung ini melayani rute antarkota tersebut dengan relasi Stasiun Hall Bandung dan Stasiun Malang Kotabaru. Setiap harinya, kereta api ini bisa mengangkut hingga 9.000 penumpang.
Perjalanan dari kota Bandung ke kota Malang, atau sebaliknya, menempuh jarak 720 kilometer. Dengan jarak tersebut, kereta berkecepatan rata-rata 60 – 100 kilometer per jam ini memakan waktu 14,5 hingga 15,5 jam untuk tiba di tujuan akhirnya. Durasi tersebut juga sudah termasuk dengan perhentian kereta di stasiun singgahnya. Adapun stasiun utama yang menjadi titik persinggahan KA Mutiara Selatan adalah Stasiun Lawang, Stasiun Bangil, Stasiun Sidoarjo, Stasiun Surabaya Gubeng, Stasiun Mojokerto, Stasiun Jombang, Stasiun Kertosono, Stasiun Nganjuk, Stasiun Madiun, Stasiun Solo Balapan, Stasiun Yogyakarta, Stasiun Kutoarjo, Stasiun Kebumen, Stasiun Gombong, Stasiun Kroya, Stasiun Banjar, Stasiun Ciamis, Stasiun Tasikmalaya, Stasiun Cipeundeuy, dan Stasiun Kiaracondong.
Sebagai kereta api kelas campuran, KA Mutiara Selatan menyediakan fasilitas lengkap untuk memanjakan setiap penumpangnya. Setiap kelas penumpang setidaknya akan mendapatkan fasilitas AC, TV, toilet, bagasi kabin, dan stopkontak. Layanan makan tersedia dengan biaya tambahan dan dapat dipesan melalui pramugara atau pramugari kereta. Khusus kelas eksekutif, tempat duduk penumpang dirancang dengan lebih nyaman dan mewah, lengkap dengan sandaran tangan, sandaran punggung yang dapat disesuaikan, pijakan kaki, lampu baca, meja lipat, serta bantal dan selimut.
Dengan tersedianya kelas penumpang campuran, maka tarif tiket KA Mutiara Selatan pun bervariasi. Tarif terendah tersedia untuk penumpang kelas Ekonomi, dengan kisaran Rp185.000 – 250.000 per penumpang. Khusus untuk kelas Bisnis, tiket KA Mutiara Selatan ditawarkan dengan kisaran Rp270.000 – Rp340.000 per penumpang. Sementara itu, tarif termahal tersedia pada kelas tertinggi kereta yaitu kelas Eksekutif, dengan kisaran Rp360.000 – Rp465.000 per penumpang. Besaran tarif tiket juga menyesuaikan pada subkelas atau posisi tempat duduk dalam kereta, waktu pemesanan tiket, dan waktu keberangkatan kereta.
Kereta Api Mutiara Selatan melayani frekuensi perjalanan sebanyak satu kali sehari, pulang pergi. Perjalanan dari Stasiun Malang Kotabaru tersedia pukul 16:30. Dengan durasi perjalanan sekitar 16 jam 3 menit, maka kereta akan tiba di Stasiun Hall Bandung kurang lebih pukul 08:30 keesokan harinya. Sementara itu, KA Mutiara Selatan dari Stasiun Hall Bandung berangkat pukul 16:50 sore hari. Kereta api ini memakan waktu perjalanan sekitar 16 jam 48 menit sehingga direncanakan untuk tiba di Stasiun Malang Kotabaru pada pukul 09:38 keesokan harinya.
Jadwal KA Mutiara Selatan Malang - Bandung
Stasiun | Kedatangan | Keberangkatan |
Malang | - | 16.30 |
Lawang | 16.54 | 16.58 |
Bangil | 17.36 | 17.39 |
Sidoarjo | 18.00 | 18.03 |
Gubeng | 18.30 | 19.00 |
Mojokerto | 19.36 | 19.47 |
Jombang | 20.09 | 20.12 |
Kertosono | 20.27 | 20.38 |
Nganjuk | 20.59 | 21.01 |
Madiun | 21.40 | 21.53 |
Solo Balapan | 23.08 | 23.13 |
Yogyakarta | 00.00 | 00.15 |
Kutoarjo | 01.08 | 01.18 |
Kebumen | 01.43 | 01.47 |
Gombong | 02.06 | 02.15 |
Kroya | 02.51 | 03.06 |
Maos | 03.20 | 03.20 |
Banjar | 04.33 | 04.40 |
Ciamis | 05.05 | 05.07 |
Tasikmalaya | 05.31 | 05.37 |
Cipeunduy | 06.23 | 06.33 |
Kiaracondong | 08.21 | 08.23 |
Bandung | 08.33 | - |
Jadwal KA Mutiara Selatan Bandung - Surabaya
Stasiun | Kedatangan | Keberangkatan |
Bandung | - | 16.50 |
Kiaracondong | 17.00 | 17.02 |
Cipeundeuy | 18.51 | 19.01 |
Tasikmalaya | 19.47 | 20.00 |
Ciamis | 20.24 | 20.27 |
Banjar | 20.52 | 21.00 |
Kroya | 22.24 | 22.39 |
Gombong | 23.36 | 23.32 |
Kebumen | 00.01 | 00.03 |
Kutoarjo | 00.27 | 00.31 |
Yogyakarta | 01.23 | 01.38 |
Solo Balapan | 02.26 | 02.35 |
Madiun | 03.50 | 03.58 |
Nganjuk | 04.37 | 04.43 |
Kertosono | 05.03 | 05.06 |
Jombang | 05.20 | 05.23 |
Mojokerto | 05.45 | 05.48 |
Gubeng | 06.24 | 07.20 |
Sidoarjo | 07.47 | 07.51 |
Bangil | 08.24 | 08.30 |
Lawang | 09.10 | 09.14 |
Malang | 09.38 | - |
Demikian perjalanan kali ini bersama dengan guru guru dan siswa SMP Islam Al Azhar 36
Sumber : https://m.traveloka.com