Selasa, 01 Maret 2011

Pintu Taubat- sebuah renungan

oleh Teti Mardiana pada 02 Maret 2011 jam 9:05
Sebagai manusia, kita tidak luput dari kesalahan, disadari maupun tidak. Sebagai orang yang beriman, ketika kita menyadari telah berbuat suatu kesalahan, maka kita wajib untuk bertaubat, sebelum kematian datang menjemput kita. karena bila kita tidak bertaubat dan kematian telah lebih dahulu menjemput kita, maka kesalahan itu  dapat berujung pada dosa abadi yang akan berakhir di neraka.
Memang, untuk memperbaiki diri kita mungkin akan bersinggungan dengan perasaan-perasaan, baik perasaan diri sendiri maupun perasaan orang lain yang terlibat dalam masalah kita. mungkin keinginan kita untuk bertaubat itu akan menyakiti hati orang lain, dan bahkan mungkin menyakiti diri kita sendiri. Tetapi hukum Tuhan telah jadi, dan kita seharusnya tunduk dan taat terhadap hukum tersebut.
Kita tidak pernah tahu kapan kematian akan datang, dan dalam keadaan apa kita akan mati. padahal, sebaik-baiknya kematian adalah kematian pada saat "chusnul khotimah", Kematian ketika kita berada pada puncak keimanan kita. kemudian apabila kita tetap dalam perbuatan dosa, apakah kita akan termasuk "chosnool khoteemah"?
Tuhan tetap membuka pintu" taubat" selama matahari masih terbit dari timur, dan sekarat belum tiba di tenggorokan kita.
"sahabat"  marilah bertaubat sebelum kematian itu mendatangi kita. agar kita tidak menjadi orang yang menyesal, pada hari akhir nanti, hari dimana tidak ada lagi amal, karena yang ada hanyalah " hisaab" hari perhitungan amalan kebaikan dan keburukan yang kita perbuat di dunia yang sangat "fanaa" ini. dunia yang sifatnya sangat sementara, sedangkan keabadian adalah disana, kelak.


setelah apa yang kusampaikan ini, masihkah kita akan merasa marah dan sakit hati?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar